INTERMESO :
PARAMETER KESUKSESAN USAHA BETERNAK UNGGAS
Saya sering bingung kalau ada sms atau telpon pertanyaan dari calon peternak (bisa juga calon pelanggan) yang orangx pasti pintar bisa2 orangx lulusan sarjana ekonomi jurusan akutansi keuangan. Pertanyaanx begini : “Maaf Pak Ardi, kalau saya investasi usaha ayam atau itik petelur dengan modal 100.000.000 (baca seratus juta) saya tiap bulan saya akan mendapatkan keuntungan beraya yach….
Saya sampai garuk2 kepala yang tidak gatal, dari mana saya harus memulai menjawab, dan agar mudahx saja jawab dengan ber-philosopy begini :
“tidak ada duit jatuh dari langit… “tidak ada kesuksesan yang datang tiba2… “tidak ada rizky ada yang membagi… “tidak ada kemakmuran diperoleh tanpa perjuangan…. Begitulah kira2 awal jawaban saya… kesuksesan harus diiperoleh dengan perjuangan yang sangat keras, kadang sampai jungkir balik (rugi sedikit), kadang sampai luka berdarah darah (rugi banyak) dan kadang sangat parah sampai masuk UGD (bangkrut dan jaminan disita Bank).
Secara humor saya jawab bahwa peternak (calon peternak) yang pintar (sarjana) kebanyakan malah gagal, kenapa karena selalu pakai perhitungan yang rumit, sangat teliti, banyak sekali pertimbangan, kalau mulaipun harus ke paranormal cari hari yang baik dll. Karena yang selalu selalu dan terlalu terlau itulah mau memulai melangkah beternakpun susah sekali, pikiranx bekerja keras diantara jadi memulai atau tidak usaha sama sekali. Bahkan belum2 sudah bertanya, gimana nanti kalau ayamx mati… hadech ya namax barang hidup ya bisa mati, agar tidak cepat mati ya lakukanlah pencegahan yang disebut program vaksinasi dan pengobatan.
Saya hanya mantan buruh pabrik, saya hanya seorang guru dunia maya sekaligus sebagai pembibit unggas lokal, dan supllair bibit yang umur remaja. Saya jadi teringat pada “murid2” saya tahun 1985-1990 para peternak pemula yang hanya memulai ayam 300e bahkan paling banyak 5.000e. Mereka kita beri pendampingan dan konsultasi cara beternak yang baik.
Mereka kebanyakan hanya lulusan SD, bahkan banyak yang tidak sekolah, beternak pun mulai dengan uang pinjaman dari koperasi. Mereka tidak pernah berpikir yang ini itu, semua yang kita sarankan dilakukan dengan baik. Sedikit demi sedikit ayam mereka bertambah.
Eh, sekarang mereka sudah punya ayam ratusan ribu ekor, ada yang 500.000 ekor dan ada yang punya 1.000.000 ekor (baca satu juta ekor). Kalau mereka ditanya berapa untungnya usaha ayam petelur tersebut, mereka jawab tidak tahu, tidak pernah menghitung, yang penting jual telur dapat uang, waktunya bayar pakan bisa bayar, sisa masuk kantong. Ada tanah dijual bisa beli, waktunya peremajaan juga oke, mau nambah populasi dan bagun kandang baru ya bisa….
Mereka semua penampilan bersahaja hanya pakai kaus & celana pendek, pakai sendal dan topi, jarang sekali ke Mall atau restorant, paling makan bebek goreng di kaki 5. Tapi kalau anda lihat datang ke rumahx yang namax mobil Toyota Alphard & Fortuner nongkrong di garasi sampai kena debu bekatul. Ke kandang peternakan pakai motor cukup.
Mereka juga bilang, ya namax ayam ya bisa mati yang penting tidak mati banyak2. Harga telur naik turun juga dijawab enteng ‘ harga telur naik turun sudah ribuan kali, harga pakan naik turun juga sudah ribuan kali, tenang saja yang penting masih ada sisa untung dikit2…. Tapi sekarang para peternak ini sudah mulai pada pensiun dan regenerasi oleh anak2 mereka yang masih muda, lulusan sarjana, pintar2 dan energik semangat sekali. Ditangan generasi penerus ini usaha peternakan mereka semakin gila2an besar, bahkan sudah deservikasi usaha ke berbagai macam usaha diluar peternakan.
Jadi kalau saya pikir mereka bekerja bukan karena pikiran pintar, tetapi bekerja dengan hati yang pas mantap tertata. Mereka tekun bertahun tahun, sedikit demi sedikit, bertahap menjadi lebih besar dan menjadi sangat besar…
Saya jadi ingat balap mobil Formula 1 (F1) bukan hanya kecepatan, tapi juga perlu ketangguhan dan daya tahan. Kecepatan saja tidak ada gunax kalau pada akhirx tidak bisa finis 56 lap (putaran) dan naik podium.
Semoga bermanfaat bagi anda semua…
Kategori:
Uncategorized
SEMUA PENGUNAAN IMAGES / GAMBAR / CONTENT DI HALAMAN INI / HALAMAN TERKAIT, HARUS MENDAPATKAN IJIN DARI CV. KUDA HITAM PERKASA
