PENIPUAN :
PENIPUAN HARUS DILIHAT SECARA ADIL DAN BERIMBANG
Saya sangat sedih dan amarah tertahan apabila ada peternak laporan ke saya bahwa telah tertipu online oleh bangsat pecundang ini, nomor telopon inini dan sudah transfer sekian serta barang tidak dikirim, no hp pecundang sudah tidak bisa dihubungi. Heeeeeeem! Penipu ini kalau saya amati ada 2 (dua) golongan, yang PERTAMA memang orang2 pecundang yang memang pekerjaanya menduplikat web atau nama2 siapa yang dikira sukses penjualan kemudian dipakai sebagai ‘web atau blog jebakan’ untuk menipu. KEDUA ada beberapa pedagang ternak yang memang sengaja bermain menerima pesanan dan telah menerima keuangan (setidaknya DP) kemudian sengaja tidak mengirim barang dan menghilang, kemudian muncul dengan nama dan no hp lain. (kalau kita amati sebetulnya penipuan online ini tidak hanya di bidang peternakan tapi banyak bidang2 lain juga terjadi penipuan).
Karena ada beberapa (tidak banyak sebetulnya) penipuan online maka kadang cap kurang baik ini sudah melekat pada semua penjual bibit yang melalui internet. Semua mata pelanggan dan calon pelanggan menatap curiga pada siapa saja penjual bibit online. Jangan2 ini juga penipu dan saya bisa ketipu. Saya kadang juga terpaksa harus senyum kecut sering dicurigai calon pembeli, kadang belum2 sudah curiga barang tidak dikirim, dengan alasan banyak penipuan online mereka ngomong kecurigaan ditipu dengan begitu entengnya. Saya sangat sedih di curigai.
Memang itu hak calon pelanggan, tetapi rasanya air muka saya ini mengalir deras dicurigai, air muka harus saya bendung, dan sya coba menjelaskanya. Bahkan ada yang saya jelaskan malah lebih curiga lagi. Ada yang mengechek via telepon kantor saya (bagus silahkan), ada yang lucu minta copy KTP saya diemail dulu dll. Sedih sekali saya menghadapi kecurigaan2 yang tidak mendasar begini.
Menilai atau curiga pada orang lain adalah tindakan tepat dan waspada. Tetapi yang benar penilaian harus obyektip dan adil serta berimbang. Kadang dalam menjelaskan saya sedikit dengan nada tinggi (karena perasaan & nama baik agak terusik). Pada bpk D di jakarta saya jelaskan bahwa ada beberapa penipuan online yang dilakukan oleh para pecundang, tetapi masih ada produsen yang baik dan bisa dipercaya (seperti saya Cq CV Kuda Hitam Perkasa), jadi tidak perlu curiga berlebihan (over curigation.. bahasa apa ini), sampai minta KTP, alamat & telepon rumah, bahkan ada yang tanya rumahnya cat warna apa dan menghadap kemana, saudara saya yang ada di Madiun biar survey menyelidiki benar apa tidak. Ya ampun!
Kepada para calon pelanggan perlu saya jelaskan bahwa para pecundang penipu online ini hanya ada beberapa orang saja tetapi sudah menjadi stereotip penilaian dan kecurigaan bahwa semua pembibit nanti begitu. Tidak benar. Kalau kita mau buka-2an kartu….. justru peternak bangsat yang suka menipu (punya utang tetapi tidak bayar alias peternak ngemplang utang) itu jumlahnya mungkin di Indonesia ratusan ribu. Para peternak ini kalau mau hutang datang (ke saya, ke toko peternakan, ke Poultry Shop, ke pabrik pakan, ke bakul jagung, ke pembibit dll) dan bicara dengan kata-2 yang maniiiiiiiiiiiiiis sekali semanis gula putih 100 kg.. belum belum sudah bilang omzet saya nanti banyak, saya orangnya bisa dipercaya, tanah saya ada 3 hektar dll. Kadang ada yang jual kemiskinan dan kepercayaan kepada saya. Tetapi pada kenyataanya kalau punya utang pada tidak mau bayar. Usaha memang indah dan nikmat kalau semuanya lancar, produksi bagus dan dapat ketemu harga jual yang bagus. Peternak pada ketawa tawa, segera belanja motor, segera beli TV, segera makan-2 di mall.
Coba kalau ayam / bebek sakit dan pada akhirnya mati, atau ketemu harga jual yang jelek / rendah. Rugi! Kalau sudah rugi mulai pikiran ‘main’ yaitu ngajak orang lain untuk rugi yaitu dengan cara bayar bibit duit kurang, bayar pakan uang kurang. Ninggal utang di pembibit, numpuk utang di Toko pakan. Mana ada peternak kalau rugi mau jual motor (hasil laba periode kemarin) untuk menutup kerugian kali ini. Tidak ada. Kalau untung laba cepat-2 beli ini itu, tetapi kalau rugi segera berpikir bagaimana caranya cepat sembunyi dan cepat lari. Sepuluh ribu alasan disampaikan. Peternak yang begini jumlahnya ratusan ribu di Indonesia, tetapi ini dianggap biasa, budayanya memang kalau punya utang tidak dibayar. ‘mendung belum tentu hujan, kalau utang belum tentu bayar’. Payaaaaaaaah!
Jadi saya sarankan para calon pelanggan kalau mengungkapkan kecurigaan tentang penipuan online harus obyektip dan hati-2, harus adil dan berimbang karena ternyata YANG PENGEMPLANG UTANG ITU PETERNAK DAN JUMLAHNYA RATUSAN RIBU ORANG DI INDONESIA, sedang penipu online di Indonesia paling tidak lebih dari 100 orang aja.
Kadang dengan nada agak ‘jengkel’ saya bilang ke calon pelanggan ‘ya sistem dan prosedur di CV Kuda Hitam Perkasa harus transfer keuangan lunas 3 (tiga) hari sebelum barang dikirim, kalau Bpk setuju ya bisa pesan dan kalau Bpk tidak setuju bisa cari & pesan ke tempat lain’.
Padahal dalam hati saya bilang ‘kalau Bpk tidak pesan ke saya akan rugi, barang saya kualitas bagus, box baru, sudah divaksin, dapat bonus obat, dapat banyak ilmu, dan kalau ayam / bebek ada masalah bisa konsultasi diskusi dengan saya’. Lha kalau peternak tidak beli bibit ke saya, trus mereka mau konsultasi ke saya…….. ya kagok malu donkkkkkkk!
Berpikirlah obyektip, adil dan berimbang. Teliti sebelum membeli, bukan berarti harus menyelidiki, mensurvey dan mencurigai! Met dewasa bersikap!
Kategori:
Uncategorized