REFLEKSI DIRI :
KISAH (SAYA SEPERTI) SEORANG GURU
Saya adalah seorang wirausahaan peternakan yang merintis betul-betul dari bawah, keluarga besar saya adalah pegawai negeri. Almarhum ayah saya hanya seorang pegawai negeri sipil rendahan, punya anak (saudara kandung saya) sepuluh orang. Jadi secara materi sangat sulit. Masa muda saya sulit, kurang gizi dll. Dengan kondisi yang sedemikian saya berjuang keras agar dapat kuliah sampai lulus, bekerja di perusahaan orang sekitar 5 tahun, setelah itu saya mulai berjuang menjadi wirausaha.
Perjuangan wirausaha ini tentunya sangat sulit, tanpa modal, tanpa pengalaman, tidak ada yang mengajari, mengarahkan, membimbing, tidak ada yang memarahi kalau ada yang salah, sungguh2 pembelajaran yang otodidak mandiri. Jatuh bangun adalah biasa, untung dan rugi silih berganti, kesuksesan dan kegagalan batasx tipis. Kata teman, saya ini seperti petinju yang tidak kenal menyerah. Bila kalah tinju, intropeksi, berlatih kembali dengan keras, kemudian bertanding ulang dst. Memang di diri saya sudah tertempa mental yang kuat bahwa asal ada kemauan dan dikerjakan dengan sungguh2 pasti bisa.
Setelah bertahun tahun berwirausaha maka banyak hal yang mulai kita bisa rencanakan kedepan. Saya punya pengalaman teknis unggas lokal yang sangat lengkap dan mendalam. Saya punya pengalaman wirausaha yang sangat sarat dengan pelajaran berharga. Dengan pengalaman teknis lengkap dan pengalaman wirausaha ini secara perlahan saya merasa bahwa selain saya seorang wirausahawan sedikit demi sedikit saya merasa menambah profesi seperti seorang GURU.
Sedikit banyak fungsi sosial diri saya (sebagai guru) sudah saya tumpahkan ke dalam artikel2 tulisan saya dalam situs kuda hitam perkasa ini. Dengan telaten sekali saya mengajari ratusan bahkan ribuan pemula dari seluruh Indonesia. Pelanggan rutine pun merasa nyaman berhubungan usaha dengan saya, kepercayaan sangat tinggi, nama baik sudah saya peroleh, materi sedikit banyak mengalir. Para pemula sangat berharap bimbingan saya. Para pemula dari seluruh pelosok Indonesia, dari Aceh sampai Papua. Saya dengan senang hati sebagai GURU membina mereka.
Beberapa “murid” saya yang sudah 10 tahun lebih lalu, saya bina juga sudah pada ‘melebihi’ saya dalam kemampuan teknis dan juga materi (sudah punya ayam puluhan ribu ekor). Murid lama ini sudah lebih pandai dari saya karena selalu saya dorong agar selalu ikut seminar atau pelatihan apapun yang berkaitan dengan usaha ternakx. Murid lama ini juga sudah jauh lebih kaya secara materi dari saya. Saya bangga sebagai GURU. Seorang guru akan bangga kalau muridx ‘MENJADI ORANG’ dan bisa “melebihi” gurux. Dalam arti seorang guru merasa ikut andil memberi pencerahan walaupun hanya pencerahan yang dasar2 saja.
Jarang atau bahkan mungkin tidak ada seorang guru yang sukses secara materi. Seorang guru (bahkan dosen-pun) selalu hidup dalam kesederhanaan materi. Apa adax. Kadang ada pernyataan dari pelanggan mengira saya sangat sukses secara materi. Tidak tepat betul sich. Dalam usaha saya hanya bertugas ibaratx membangun pondasi sebuah rumah, yang menyelesaikan bangunanx nanti anak2 saya, yang membesarkan dan beranak pinak adalah tugas cucu2 saya nanti.
Seperti tadi saya sampaikan bahwa saat ini saya merasa menjadi GURU dari banyak orang wirausahawan pemula dengan cara informal di dunia maya. Saya ingin dan akan bangga kalau murid saya semakin bertambah banyak, dan harapan saya beberapa murid akan menjadi pengusaha sukses yang bisa jauh melebihi saya seorang guru. Saya akan bangga itu. Beberapa waktu kedepan saya akan menulis buku serial beternak unggas lokal & wirausaha (rencana ada 5 buku) moga-2 bisa saya selesaikan dalam tahun 2015 dan bisa diterbitkan tahun 2016. Dengan harapan buku ini nanti bisa jadi pegangan para peternak pemula dan calon wirausahawan baru.
Konon seorang Guru yang baik harus bisa menorehkan semua pengalamanx dalam sebuah buku. Saya akan coba.
Seorang guru belum pasti kaya materi, tapi yang jelas kaya ilmu. Meski umar bakri tetap akan ada kebanggaan tersendiri kalau muridx ada menjadi orang sukses!
Bagi saya : menjadi guru itu seperti menghibur dan bisa memberi banyak nilai yang baik… Yang mau memberi inspirasi belum banyak… Yang mau memberi semangat belum banyak… Yang mau menumbuhkan dan membimbing para pemula belum banyak… Disitulah tempat saya sebagai seorang guru!
Mari melangkah walau satu langkah daripada duduk beridiam diri!
Kategori:
Uncategorized